Mendewasa

00.15


September sudah memasuki paruh kedua, sedangkan tulisan ini menjadi tulisan pertama di blog untuk tahun 2019. Akhir-akhir ini memang waktu terasa berjalan lebih cepat. Apalagi memasuki semester sedikit tua, disibukkan dengan konsul, magang, dan hal-hal yang seakan tidak ada habisnya.

Tidak hanya tanggungan sebagai mahasiswa, pun sebagai manusia yang setiap harinya akan semakin menua. Mencoba berdamai dengan pikiran dan perasaan. Yang sebelumnya, dengan semangat anak muda yang masih berapi-api serta ego yang tak kalah tinggi, seringkali tenggelam dalam euforia kehidupan. Hingga kehidupan itu sendiri menjebak manusia-manusia yang terlena. Kemudian merasakan jatuh yang tidak hanya sekali, dan bangkit puluhan bahkan ratusan kali.

Lalu? Berbenah, berubah adalah keputusan diri.

Terlebih urusan pikiran dan hati, tempat dimana permasalahan tidak akan pernah berhenti. Tempat dimana beberapa hal ditakdirkan tanpa penyelesaian, dibiarkan begitu saja. Satu sama lain, satu atau beberapa yang lain.

Tidak, di tengah berproses, menjadi patah sesekali bukan sebuah kesalahan. Kecemasan, kekhawatiran menghampiri. Tak jarang, pergulatan batin terjadi.

Tidak, tidak perlu ada penyesalan. Meskipun tidak mudah, memilih opsi menjadi lebih kuat dan tangguh. Memilih pilihan menjadi lebih dewasa. Kenapa tidak?


 “Hati kita seperti tulang
Bila patah terbelah
Lalu kita rawat dengan benar
Sambungan dari patahan itu
Jauh lebih kuat dan kokoh
Dari tulang sebelumnya.”
- Dr. Gie

You Might Also Like

0 komentar