Terjebak Definisi Cantik (Kata Orang)
02.42Mencoba mengungkapkan kekhawatiran saya
akhir-akhir ini.
Pada waktu itu, salah satu dosen saya
memberikan penjelasan dan sikap beliau terhadap Feminisme. Beliau prihatin
dengan permasalahan perempuan yang menjadi korban industri kapitalisme,
sehingga sering kali merasakan krisis kepercayaan diri. Kemudian memunculkan
standar-standar kecantikan (berlebihan) yang mereka buat sendiri.
Peran dominan laki-laki sebagai 'pengamat' pun menjadi salah satu faktor.
Peran dominan laki-laki sebagai 'pengamat' pun menjadi salah satu faktor.
Beliau bertanya kepada mahasiswa
laki-laki satu persatu. Cantik itu gimana sih?
Jawaban mereka bervariasi, tapi memiliki
garis besar yang hampir sama. Harus putih, harus kurus, harus rambut panjang,
harus berbibir tipis, harus tidak terlalu tinggi, dan penilaian-penilaian yang
lain.
Kemudian beliau bertanya lagi kepada
masing-masing mahasiswa perempuannya. Menurut kamu, kamu itu cantik nggak?
Hampir semua menjawab, "Tergantung
cowok yang ngeliat."
Hanya dua orang yang dengan percaya diri mengatakan dirinya cantik.
Hanya dua orang yang dengan percaya diri mengatakan dirinya cantik.
Giliran saya yang ditanya, dengan tegas
saya jawab, "Tergantung emak saya ngeliatnya gimana." Hehehe
Penilaian ummi bagi saya sangatlah
mutlak. Kalo mau pulang, takut banget berat badan naik. Mau makan aja kayak
ngerasa berdosa. Kalo pas di rumah, nginguk dapur lebih dari tiga kali sehari,
ummi bakalan sanjang, "Udah, udah.. jangan makan lagi, nanti badan
mengembang kayak poskamling.."
Sekian kekhawatiran saya akhir-akhir ini.
Menuju momen pulang kampung, sudah bingung ini berat badan naik apa kagak..
wkwkwkwk
0 komentar